Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

TUGAS PERANCANGAN ARSITEKTUR (PA) I

COUNTER PEMBAYARAN

Saya mendapat tugas dari mata kuliah PA I ( Perancangan Arsitektur) di jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Berikut merupakan studi-studi yang saya lakukan, baik studi literatur maupun studi lapangan.
  1.  PENGERTIAN COUNTER atau LOKET

    • KAMUS    :
      Loket merupakan ruang yang diberi jendela kecil untuk menjual tiket

    • INTENET  : 

      Loket merupakan jendela kecil di gedung , kantor, tempat pertunjukan, tempat hiburan, tempat membayar pajak, membeli perangko, membeli perangko, menjual karcis, pelayanan bank kepada nasabah yang tidak perlu masuk ke dalam gedung cukup melalui loket yang tersedia di bank tersebut.
  2. ANALISIS DATA 

    Kegiatan yang terjadi antara pembayar dan penerima bayaran yakni :
    • Pelanggan datang ke teller dan menginformasikan nomor saluran
    • Teller meng-entry nomor saluran, nama dan jumlah tagihan rekening Pelanggan membayar jumlah rekening tagihan
    • Teller menerima jumlah uang dan mencetak rekening kemudian menyerahkan bukti pembayaran ke pelanggan 
  3. AKTIVITAS

    Melayani segala macam tagihan melalui/secara Online, berikut macam-macam tagihanpemabayaran di cuonter :
    • PLN
    • PDAM
    • TELEPON (PASCA BAYAR)
  4. KEBUTUHAN FASILITAS

    Pada counter Pembayaran yang sedemikian rupa di dalamnya  terdapat aktifitas-aktifitas yang dilakukan, karena itu di butuhkan beberapa fasilitas pendukung untuk pelengkap di dalam ruangnya, antara lain :
    • Meja pelayanan
    • Kursi pelanggan
    • Kursi kasir
    • Kursi Tunggu
    • Komputer (PC)
    • Printer
    • Kipas Angin
    • Televisi
    • Rak Koran/majalah
    • Kulkas minuman (softdrink)
    • Toilet
    • Tempat Parkir
    • Lokai pembayaran yang nyaman

  5. ANALISIS AKTIVITAS

    Tempat Parkir -> Ruang Tunggu -> Ruang Pembayaran -> Keluar

     

    COUNTER RANCANGAN SAYA

    Merancang sebuah counter pembayaranrendiri, baru-baru saja saya lakukan. Dibimbing langsung oleh Ir. Gaguk Sukowiyono, MT. Konsep Rancangan saya adalah bangunan Ramah Lingkungan atau Green Building, karena saya ingin menjadi arsitek yang mengutamakan lingkungan. Maka dari itu counter saya memanfaatkan cahaya matahari dan dominan  menggunkan bahan material alami, yakni kayu.
    Berikut gambar-gambar counter rancangan saya :

    Denah
    Bentuk dasar dari couter saya adalah trapesium. Awalnya bentuk dasarnya adalahlingkaran namun saya menambahkan persegi dalam bentuk dasarnya.

     







    Tampak Depan
    Pada tampak  terlihat bentuk tambahan saya pada bentuk dasar saya manfaatkan menjadi desain gagang telepon. Dan saya juga menginginkan pintu masuk berada langsung menghadap jalan oleh karena itu pada bagian depan saya menggunakan pintu otomatis, selain terlihat alami, saya juga ingin terlihat mewah/modern.
    Tampak Samping
    selain itu, saya mendesain counter saya hampir full dindingnya kaca, dikarenakan lahan yang sempit jadi saya ingin bahan yang dapat tembus pandang sehingga tidak membuat orang yang di dalam terasa sesak.

      berikut gambar-gambar lainnya :

    Potongan A-A
    bangian ini dipotong untuk menampakan suasana pada ruang pembayaran beserta interiornya dan toilet.
    Potongan B-B
    Detail Interior
    Detail Interior A
    Detail Interior B

    Seperti yang telah saya katakan, saya dominan lebih memakai material alami, yakni kayu. Pada kursi tunggu pun saya sesuaikan dengan bentuk bangunan saya yang berbentuk melingkar atau bundar, jadi saya mendesain kursi tunggu berbentuk melengkung, selain kursi tunggu, juga ada beberapa yang saya buat seirama dengan bentuk bangunan, yakni : plafon, plafon di atas loket pembayaran saya buat seperi pada bar, dan meja operator.

    Siteplan dan Layout

    Siteplan
    Lahan yang diberikan hanya 60 m2, tepat berada di pertigaan jalan.Di sebelah timur terdapat pertokoan, disebelah barat sekolah, di depannya terdapat toko buku, taman, kemudian perkantoran.
    Layout


    PERSPEKTIF

    seperti inilah counter rancangan saya jika dilihat dari berbagai arah ( mata burung dan mata normal )

    Perspektif mata burung


    Perspektif mata normal
    Berikut adalah gambar-gambar dari detail arsitektur counter rancangan saya :
    Detail Arsitektur
    Detail Arsitektur 1
    Detail Arsitektur 2
    Detail Arsitektur 3
    Detail Arsitektur 4
    Detail Arsitektur 5
    Detail Arsitektur 6
    Detail Arsitektur 7
    Detail Arsitektur 8
    Semoga dengan ini saya masih perlu banyak belajar lagi, agar menjadi orang yang beruntung . Karena orang yang beruntung adalah orang yang dapat menjadi lebih baik hari ini daripada hari kemarin.Semoga bermanfaat :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS



Rumah GEDEK
Tercinta

Kali ini saya akan menceritakan tentang "Rumah Gedek" dan pengalaman saya yang pernah mengunjungi rumah Gedek tersebut. sebelumnya saya tidak pernah membaca artikel atau postingan tentang "RumahGedek" dimana-mana. Beruntung kali ini saya orang pertamayang akan menceritakan penagalaman saya tentang rumah Gedek.

Saya sejak kecil sering menjumpai "Rumah Gedek", karena saya pernah tinggal di sebuah dusun kecil di kota Jember. Dusun itu bernama "Darungan". Asal mula kenapa namanya Darungan, katanya dulu sebelum menjadi sebuah dusun, disitu merupakan tempat perisirahatan dalam bahasa Jawa yakni Darung, karena terdapat banyak Darung, makanya dinamai Darungan.

Kembali ke masalah "Mengapa tidak ada yang memposting Rumah Gedek'' dari jawa ini? yang saya temukan hanya postingan rumah Gedek yang ambruk, roboh, bahkan rumah yang akan dituntaskan. Apakah Rumah Gedek ini bukan warisan budaya(Indonesia)? 

Menurut saya Rumah Gedek ini merupakan warisan dari penduduk Jawa itu sendiri sebelum adanya dinding batu bata. Memang rumah tradisional Jawa itu adalah Joglo, tapi menurut saya rumah Joglo itu merupakan rumah orang yang ekonominya lebih tinggi/mampu, sedangkan rumah orang yang tidak mampu pada jaman dahulu, mereka tinggal di rumah Gedek.

Saya pernah mengunjungi rumah Gedek seorang nenek tetangga saya, dan rumeh kakek dan nenek saya dahulu adalah rumah Gedek. walaupun sejak tahun 1989 sudah tidak dipakai lagi. Saya suka dengan rumah Gedek, karena asal anda tahu saja, apabila anda masuk, hawa di dalam rumah gedek itu dingin. Mau tahu kenapa?


Rumah gEDEK Jawa ini yang beratapkan genteng dan beralaskan tanahnamun ada juga yang memiliki lantai yang terbuat hanya menggunakan semen(tanpa keramik/ubin). Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek).

Ini merupakan suasana di dalam rumah Gedek yang terlihat sederhana namun terlihat kebersamaan yang tidak dapat di dapatkan dalam rumah moderen. Sangat nikmat rasanya berkumpul di rumah Gedek dengan disuguhi pisang goreng :D 

Dari segi sirkulasi udara, bilik (gedek) yang paling keren,
udara yang mengalir lancar yang melewati sela-sela anyaman gedek membuat aliran udara tersaring nyaman di dalam ruangan pada waktu siang hari,


Ini pembuatan dari Gedek itu sendiri. Bahannya simpel hanya batang bambu yang diris tipis kemudian di anyam.
Ini hasil akhir anyamannya, sudah berupa lembaran-lembaran Gedek yang siap pakai.






Dari dalam batangnya, bambu membuat ruangan terasa sejuk saat siang hari karena masih menyimpan udara malam. Terasa nyaman dan hangat pada malam hari, karena masih menyimpan udara siang.








Mengapa Rumah Gedek sekarang di identikkan dengan rumah orang tua yang miskin. padahal rumah Gedek itu apabila dirancang dengan baik, dia memiliki niali seni yang tinggi.
nih buktinya !!

Keren kan ?
saya mendapatkan fini di mbah google.
salut sama yang buat :)

Demikian ulasan dari pengalaman saya yang juga berisi tentang ilmu-ilmu yang semoga bermanfaat bagi yang membaca. Semoga saya tidak berhenti dari sini, semoga saya berawal dari sini :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Taman Tugu Malang

Lokasi : Depan Balai Kota Malang
Taman Tugu Kota Malang merupakan salah satu ruang terbuka hijau yang dimiliki oleh warga Malang. Taman Tugu yang terletak di pusat kota Malang (terletak di depan balai kota Malang) ini dimanfaatkan oleh warga malang dan pendatang/pelancong untuk tempat tujuan melepas lelah. Seperti sebutan kota Malang yang terkenal dengan Kota Bunga, Taman Tugu ini dapat mewakili sebutan tersebut karena terdapat berbagai vegetasi atau bunga yang memancarkan keindahannya.
Desain dari Taman Tugu ini berbentuk bulat dan di kelilingi oleh jalan raya. Terdapat 5 jalan masuk untuk menuju ke taman ini. Pengunjung yang membawa kendaraan bermotor dapat meletakan kendaraan di tempat parkir yang telah disediakan di seberang taman. Dengan hanya membayar 1000 saja kendaraan pengunjung akan tetap aman.
Ditengah taman terdapat kolam dan ditengah kolam berdiri kokoh monumen tugu yang mempunyai nilai sejarah. Ada tulisan tentang monumen ini namun saya tidak dapat membacanya karena terlalu kecil dan terletak di bagian pedestal monumen tersebut.  Kolam tersebut berisi air yang tenang dan terdapat tanaman teratai yang berwarna merah putih dimana membuat kesan adem bila kita melihatnya. Pemilihan teratai yang berwarna merah dan putih melambangkan keberanian dan kesucian rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Untuk memudahkan kita menikmati keindahan kolam dan beristirahat, di sekeliling kolam terdapat tempat duduk yang menghadap ke kolam tersebut.
Taman Tugu Malang terletak di pusat kota. Lingkungan sekitar taman terdapat berbagai bangunan yang terletak di seberang taman. Taman tersebut antara lain bangunan SMA 1 Malang, Balai Kota Malang, dan beberapa bangunan lainnya. Pada malam hari disekitar taman terdapat penjual makanan dan minuman. Selain bangunan disekitar taman banyak pohon – pohon peneduh yang selain untuk keindahan tetapi juga berfungsi untuk paru-paru kota karena jalan yang melingkari taman ini sangatlah ramai dengan kendaraan bermotor yang melintasi jalan ini.






Pada pagi hari Taman Tugu ini ramai dikunjungi oleh masyarakat Malang yang ingin jogging, bersantai sambil membawa anak-anak, penjual makanan dan orang yang berpacaran. Pada pagi hari udara Malang yang masih sejuk karena masih belum terpolusi oleh kendaraan bermotor membuat nyaman para pengunjung untuk menikmati keindahan Taman Tugu ini. Keindahan Taman dengan warna-warni berbagai tanaman dimanfaatkan warga untuk mengabadikan gambar dengan berfoto-foto.
Tetapi pada siang hari Taman Tugu ini akan terlihat sepi. Hanya ada petugas kebersihan yang sedang menjalankan tugasnya untuk membersihkan taman agar tetap terlihat indah. Apabila kita berkunjung ke taman pada siang hari kita akan merasa kepanasan, karena di tengah-tengah taman tidak ditumbuhi pohon-pohon peneduh. Pohon-pohon peneduh hanya tumbuh di sekeliling taman.

Suasana taman pada malam hari akan terlihat sangat meriah di banding pada pagi dan siang. Pengunjung taman pada malam hari akan disuguhi keindahan taman dengan warna- warni lampu sorot yang dipasang di taman tersebut. Kalangan remaja yang terlihat begitu banyak mengunjungi taman pada malam hari, baik remaja yang berkumpul dengan teman-temannya atau remaja yang lagi dimabuk asmara. Bisa dikatakan pada malam hari taman Tugu ini berubah menjadi taman yang romantis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Rumah Makan Joglo Dau
 
Lokasi : Rumah Makan Joglo Dau.
    Malang.
clip_image002
 
Joglo dau merupakan salah satu restaurant yang  terletak di kota Malang tepatnya pada jalan Raya Sumber Sekar Dau Sengkaling.
 
Pada saat saya memasuki gerbang masuk Joglo Dau,saya bilang dalam diri saya sunggung mengagumkan salah satu aset budaya Nusantara di negara ini. Alangkah sungguh menakjubkan bangsa ini yang memiliki berbagai macam suku dan budaya yang berbeda.

clip_image002
Bangunan Utama
Joglo Dau merupakan Restaurant yang mengusung konsep joglo. Walaupun hanya pada bagian atapnya saja. Restaurant ini  tidak terdiri dari satu bangunan saja, melainkan beberapa unit bangunan dari beberapa area.
walaupun hanya sebuah rumah makan,Joglo Dau sangat terasa kehidupan kebudayaan Jawa tempo dulu. Dimana rasa sebagai masyarakat Jawa sangat terasa kental pada bangunan ini. Rumah joglo mempunyai kerangka bangunan utama yang terdiri dari soko guru berupa empat tiang utama penyangga struktur bangunan serta tumpang sari yang berupa susunan balok yang disangga soko guru. Ukiran-ukiran kayu, bentuk atap yang menjulang tinggi serasa menimbulkan kesan yang karismatik bagi saya. Sebuah rasa yang sangat mendalam dengan kebudayaan Jawa.


 
Adapun galeri yang terdapat pada bagian belakang, yang menampilkan lukisan-lukisan dan barang-barang bernilai seni lainnya.

Bangunan utama ini sendiri menggunakan konsep joglo sehingga tidak ada lagi dinding atau partisi yang memisahkan bangunan dengan daerah luar.Konsep joglo yang dihadirkanpun sangat cantik karena mereka menyajikannya sangat detail. Seperti pada listplanknya begitu indah dan tidak akan membosankan bila dipandang terus menerus karena tercipta ukiran yang begitu apik pada papanya. Rangka atapnya pun diukir sedemikian rupa sehingga mata pengunjung merasa begitu dimanjakan oleh ukiran-ukiran yang tidak kalah apiknya seperti pada bagian listplank.

 Pada bagian tengah bangunannya ditata barang-barang pajangan antik berupa guji-guji tua, foto-foto, dan beberapa pahatan-pahatan yang terbuat dari akar pohon jati.
Ukiran-ukiran kayu yang menempel pada struktur bangunan ini sangat berbeda dengan apa yang saya lihat sejak masa kecil saya saat diajak bersama kakak saya berjualan barang antik termasuk ukiran kayu pada bangunan joglo ini. Dulu pada saya melihat ukiran-ukiran pada bongkahan kayu saya hanya merasakan itu adalah sebuah karya seni seorang manusia,tapi lain cerita pada saat bongkaha-bongkahan kayu tersebut di gabungkan pada bagian struktur sebuah bangunan itu adalah merupakan salah satu dari sebuah mahakarya anak manusia pada jaman dulu.
Sungguh-sungguh menakjubkan pada saat saya melihatnya.
Sehingga selagi menunggu pesanan ataupun menyantap makanan, pengunjung bisa sambil menikmati pajangan berupa barang-barang antik zaman dahulu yang dipajang. Kiatapun kembali merasa seperti hidup kembali pada zaman dahulu, karena memang banyak barang-barang yang antik dari zaman dahulu.

Sebenarnya konsep pada bangunan ini cukup apik tetapi terkesan “sesak”  dikarenakan terlalu banyak barang pajangan yang memenuhi area tersebut. Sehingga kita tidak akan telalu puas meningmati setiap barang pajangan yang ada, karena terlalu banyak barang yang dipajang pada area yang tidak terlalu luas.
clip_image012
Bukan hanya ukiran-ukiran kayunya yang bikin menarik,tetapi disekitar joglo tersebut terdapat pula berbagai bangunan yang mendukungnya.
Menurut informasi yang saya tahu,bangunan-bangunan yang mendukung tersebut adalah Pendopo,Pringgitan,dan Dalem.
Tapi sayang ,di dalam Joglo Dau ini saya kurang mengetahuni dimana letaknya bangunan-bangunan tersebut. Karena bangunan disekitar banyak yang dijadikan tempat peletakan barang-barang antik yang ditujukan pada pengunjung yang datang. Walaupun begitu,saya sangat senang dengan pengalaman arsitektur yang saya alami. Dan saya harap,suatu hari nanti saya dapat mengunjungi rumah adat Jawa yang sebenarnya. 
Ya semoga saya akan mendapatkan kesempatan lain kali kali. dan mudah-mudahan ini bukanlah pertama dan terakhir kalinya bagi saya mendapatkan pengalaman arsitektur.
Suatu hari nanti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Followers